Pembedahan adalah perawatan yang paling umum untuk kanker kolorektal. Sewaktu pembedahan, tumor, suatu garis tepi yang kecil dari usus sekelilingnya yang sehat, dan simpul-simpul getah bening diangkat. Ahli bedah kemudian menyambung kembali bagian-bagian yang sehat dari usus. Pada pasien-pasien dengan kanker rektum, rektumnya diangkat untuk selamanya. Ahli bedah kemudian menciptakan suatu lubang pembukaan (colostomy) pada dinding perut dari mana pembuangan yang padat (feces) didalam usus dikeluarkan. Perawat-perawat yang dilatih secara khusus (enterostomal therapists) dapat membantu pasien-pasien menyesuaikan diri pada colostomies, dan kebanyakan pasien-pasien dengan colostomies kembali ke suatu gaya hidup yang normal.
Prognosis jangka panjang setelah pembedahan tergantung dari apakah kanker telah menyebar ke organ-organ lain (metastasis). Risiko metastasis adalah sebanding pada dalamnya penetrasi dari kanker kedalam dinding usus. Pada pasien-pasien dengan kanker usus besar awal yang terbatas pada lapisan luar (dangkal) dinding usus, pembedahan (operasi) adalah seringkali satu-satunya perawatan yang diperlukan. Pasien-pasien ini dapat mengalami kelangsungan hidup jangka panjang yang lebih dari 80%. Pada pasien-pasien dengan kanker usus besar yang telah lanjut, dimana tumor telah menembus ke belakang dinding usus besar dan ada bukti dari metastasis ke organ-organ yang berjarak jauh, kelangsungan hidup lima tahun adalah lebih kecil dari 10%.
Pada beberapa pasien-pasien, tidak ada bukti dari metastasis jarak jauh pada waktu operasi, namun kanker telah sangat menembus kedalam dinding usus besar atau mencapai simpul-simpul getah bening yang berdekatan. Pasien-pasien ini berisiko pada terjadinya kembali tumor dari salah satu ini yaitu secara lokal atau pada organ-organ jarak jauh. Kemoterapi pada pasien-pasien ini mungkin memperlambat terjadinya kembali tumor dan memperbaiki kelangsungan hidup.
Kemoterapi adalah penggunaan obat-obatan untuk membunuh sel-sel kanker. Ia adalah suatu terapi sistemik, yang berarti bahwa pengobatan berjalan melalui seluruh tubuh untuk menghancurkan sel-sel kaker. Setelah operasi kanker usus besar, beberapa pasien-pasien mungkin mengandung microscopic metastasis (foci yang kecil dari sel-sel kanker yang tidak dapat dideteksi). Kemoterapi diberikan segera setelah operasi untuk menghancurkan sel-sel mikroskopik ini. Kemoterapi yang diberikan dengan cara ini disebut adjuvant chemotherapy. Studi-studi akhir-akhir ini telah menunjukan peningkatan kelangsungan hidup dan penundaan dari terjadinya kembali tumor pada beberapa pasien-pasien yang dirawat dengan adjuvant chemotherapy didalam waktu lima minggu dari operasi. Kebanyakan drug regimens telah memasukkan penggunaan 5-flourauracil (5-FU). Pada sisi lain, kemoterapi untuk penyusutan dan pengontrolan pertumbuhan tumor-tumor yang menyebar telah mengecewakan. Perbaikan pada kelangsungan hidup secara keseluruhan untuk pasien-pasien dengan metastasis yang telah menyebar luas masih belum ditunjukan dengan meyakinkan.
Kemoterapi biasanya diberikan di ruang praktek dokter, dirumah sakit sebagai seorang pasien luar, atau dirumah. Kemoterapi biasanya diberikan dalam siklus-siklus dari periode-periode perawatan diikuti oleh periode-periode penyembuhan. Efek-efek sampingan dari kemoterap bervariasi dari orang ke orang, dan juga tergantung dari zat-zat (agents) yang diberikan. Zat-zat kemoterapi modern biasanya dapat ditoleransi dengan baik, dan efek-efek sampingan dapat dikendalikan. Secara umum, obat-obat anti kanker menghancurkan sel-sel yang tumbuh dan membelah dengan cepat. Oleh karenanya, sel-sel darah merah, platelets, dan sel-sel darah putih seringkali dipengaruhi oleh kemoterapi. Efek-efek sampingan yang umum termasuk anemia, kehilangan energi, mudah memar, dan suatu pertahanan yang rendah terhadap infeksi-infeksi. Sel-sel pada akar-akar rambut dan usus-usus juga membelah dengan cepat. Oleh karenanya, kemoterapi dapat menyebabkan rambut rontok, sakit-sakit mulut, mual, muntah, dan diare.
Terapi radiasi pada kanker kolorektal telah dibatasi pada perawatan kanker rektum. Ada suatu pengurangan terjadinya kembali secara lokal dari kanker rektum pada pasien-pasie yang menerima radiasi sebelum atau sesudah operasi. Tanpa radiasi, risiko terjadinya kembali kanker rektum adalah hampir 50%. Dengan radiasi, risikonya adalah lebih rendah ke kira-kira 7%. Efek-efek sampingan perawatan radiasi termasuk kelelahan, kehilangan rambut kemaluan (pelvic hair) sementara atau permanen (selamanya), dan iritasi kulit pada area-area yang dirawat.
Perawatan-perawatan lain telah memasukkan penggunaan infusi secara lokal dari zat-zat kemoterapi kedalam hati, tempat yang paling umum dari metastasis. Ini melibatkan penempatan suatu pompa kedalam persedian darah dari hati yang dapat mengantarkan dosis-dosis yang tinggi dari obat langsung ke tumor hati. Angka-angka respon untuk perawatan-perawatan ini telah dilaporkan setinggi 80%. Efek-efek sampingan, bagaimanapun, dapat menjadi serius. Zat-zat yang bersifat percobaan tambahan yang dipertimbangkan untuk perawatan kanker usus besar termasuk penggunaan antibodi-antibodi yang mencari kanker yang diikatkan pada obat-obat yang melawan kanker. Kombinasi-kombinasi seperti ini dapat mencari dan menghancurkan secara spesifik jaringan-jaringan tumor didalam tubuh. Perawatan-perawatan lain berusaha untuk memperkuat sistim imun, sistim pertahanan tubuh sendiri, dalam suatu usaha yang lebih efektif untuk menyerang dan mengontrol kanker usus besar. Pada pasien-pasien yang rendah risiko-risiko operasinya, namun yang mempunyai tumor-tumor besar yang menyebabkan halangan atau perdarahan, perawatan laser dapat digunakan untuk menghancurkan jaringan yang bersifat kanker dan menghilangkan gejala-gejala yang berhubungan dengannya. Zat-zat yang masih bersifat percobaan lain termasuk penggunaan photodynamic therapy. Pada perawatan ini, suatu zat yang peka terhadap cahaya diambil oleh tumor yang kemudian dapat diaktifkan untuk menyebabkan penghancuran tumor.
0 komentar:
Posting Komentar