Dokter-dokter yakin bahwa kanker kolorektal adalah tidak menular (seseorang tidak dapat mendapat penyakit dari seorang pasien kanker). Beberaa orang lebih mungkin mengembangkan kanker kolorektal daripada yang lainnya. Faktor-faktor yang meningkatkan suatu risiko kanker kolorektal seseorang termasuk masukan yang tinggi lemak, suatu sejarah keluarga dari kanker kolorektal dan polip-polip, kehadiran dari polip-polip di usus besar, dan radang usus besar karena borok yang kronis (chronic ulcerative colitis).
Diet (Makanan) dan Kanker Usus Besar
Diet-diet yang tinggi lemak dipercayai mempengaruhi (memberi kecenderungan) manusia pada kanker kolorektal. Di negara-negara dengan angka-angka kanker kolorektal yang tinggi, masukan lemak oleh populasi adalah jauh lebih tinggi daripada di negara-negara dengan angka-angka kanker yang rendah. Dipercayai bahwa produk-produk pemecahan (penguraian) dari metabolisme lemak menjurus pada pembentukan kimia-kimia yang menyebabkan kanker (carcinogens). Diet-diet yang tinggi sayur-sayuran dan makanan-makanan yang tinggi serat seperti roti-roti whole-grain dan gandum-gandum dapat membersihkan usus dari karsinogen-karsinogen ini dan membantu mengurangi risiko kanker.
Polip-Polip Usus Besar dan Kanker Usus Besar
Dokter-dokter percaya bahwa kebanyakan kanker-kanker usus besar berkembang di polip-polip usus besar. Oleh karenanya, mengangkat polip-polip usus besar yang ramah dapat mencegah kanker kolorektal. Polip-polip usus besar berkembang ketika kerusakan kromosom terjadi pada sel-sel lapisan dalam dari usus besar. Kromosom-kromosom mengandung informasi genetik yang diwariskan dari setiap orangtua. Secara normal, kromosom-kromosom yang sehat mengontrol pertumbuhan sel-sel dalam suatu cara yang teratur. Ketika kromosom-kromosom rusak, pertumbuhan sel menjadi tidak terkontrol, berakibat pada massa-massa dari jaringan-jaringan ekstra (polip-polip). Polip-polip usus besar awalnya adalah ramah (bersifat baik). Melalui tahun-tahun, polip-polip usus besar yang ramah dapat memperoleh kerusakan kromosom tambahan untuk menjadi bersifat kanker.
Radang Borok Usus Besar dan Kanker Usus Besar
Radang borok usus besar (ulcerative colitis) yang kronis menyebabkan peradangan lapisan dalam usus besar. Kanker usus besar adalah suatu komplikasi yang diakui dari radang borok usus besar yang kronis. Risiko mulai timbul setelah delapan sampai 10 tahun dari kolitis (radang usus besar). Risiko mengembangkan kanker usus besar pada seorang pasien dengan radang borok usus besar (ulcerative colitis) juga dihubungkan dengan lokasi dan perluasan dari penyakitnya.
Perkiraan-perkiraan sekarang dari kejadian kumulatif dari kanker usus besar yang berhubungan dengan ulcerative colitis adalah 2.5% pada 10 tahun, 7.6% pada 30 tahun, dan 10.8% pada 50 tahun. Pasien-pasien yang berada pada risiko kanker yang lebih tinggi adalah mereka dengan suatu sejarah kanker usus besar, suatu kolitis yang berlangsung lama, keterlibatan usus besar yang meluas, dan mereka dengan primary sclerosing cholangitis (PSC).
Karena kanker-kanker yang berhubungan dengan ulcerative colitis mempunyai suatu hasil akhir yang lebih baik jika ditemukan pada suatu stadium awal, pemeriksaan-pemeriksaan usus besar setiap tahun seringkali direkomendasikan setelah delapan tahun setelah ditemuinya penyakit yang meluas. Selama pemeriksaan-pemeriksaan ini, contoh-contoh dari jaringan (biopsies) dapat diambil untuk mencari perubahan-perubahan sebelum bersifat kanker pada sel-sel pelapis dari usus besar. Jika perubahan-perubahan sebelum bersifat kanker ditemukan, pengangkatan usus besar mungkin diperlukan untuk mencegah kanker usus besar.
Genetik-Genetik dari Kanker Usus Besar
Latar belakang genetik seseorang adalah suatu faktor risiko kanker usus besar yang penting. Diantara saudara-saudara tingkat satu dari pasien-pasien kanker usus besar, risiko sepanjang umur dari mengembangkan kanker usus besar adalah 18% (suatu peningkatan tiga kali dari populasi umum di Amerika.
Meskpun sejarah kanker usus besar keluarga adalah suatu faktor risiko yang penting, mayoritas (80%) dari kanker-kanker usus besar terjadi secara sporadis pada pasien-pasien yang tidak mempunyai sejarah kanker usus besar keluarga. Kira-kira 20% dari kanker-kanker dihubungkan dengan suatu sejarah kanker usus besar keluarga. Dan 5 % dari kanker-kanker usus besar disebabkan oleh sindrom-sindrom kanker usus besar yang diwariskan. Sindrom-sindrom kanker usus besar yang diwariskan adalah kekacaun-kekacauan dimana anggota-anggota keluarga yang dipengaruhi telah mewariskan kerusakan-kerusakan genetik yang menyebabkan kanker dari satu atau kedua orangtua.
Kromosom-kromosom mengandung informasi genetik, dan kerusakan-kerusakan kromosom menyebabkan kerusakan-kerusakan genetik yang menjurus pada pembentukan polip-polip usus besar dan kemudian kanker usus besar. Pada polip-polip dan kanker-kanker sporadis (polip-polip dan kanker-kanker yang berkembang tanpa kehadiran sejarah keluarga), kerusakan-kerusakan kromosom adalah yang diperoleh (berkembang dalam suatu sel sewaktu kehidupan dewasa). Kromosom-kromosom yang rusak hanya dapat ditemukan pada polip-polip dan kanker-kanker yang berkembang dari sel itu. Namun pada sindrom-sindrom kanker usus besar yang diwariskan, kerusakan-kerusakan kromosom diwariskan pada waktu kelahiran dan hadir di setiap sel tubuh. Pasien-pasien yang telah mewariskan gen-gen sindrom kanker usus besar yang diwariskan berada pada risiko mengembangkan jumlah yang besar dari polip-polip usus besar, biasanya pada umur-umur yang muda, dan berada pada tingkat risiko yang tinggi mengembangkan kanker usus besar pada awal hidupnya, dan juga berada pada risiko mengembangkan kanker-kanker pada organ-organ lainnya.
FAP (familial adenomatous polyposis) adalah suatu sindrom kanker usus besar yang diwariskan dimana anggota-anggota keluarga yan dipengaruhi akan mengembangkan jumlah yang tidak terhitung (ratusan, kadangkala ribuan) dari polip-polip usus besar mulai dari sewaktu umur belasan. Kecuali kondisinya terdeteksi dan dirawat (perawatan termasuk pengangkatan usus besar) dini, seseorang yang dipengaruhi oleh sidrom polip keluarga adalah hampir dipastikan mengembangkan kanker usus besar dari polip-polip ini. Kanker-kanker biasanya berkembang di umur empatpuluhan (40). Pasien-pasien ini juga berada pada risiko mengembangkan kanker-kanker lainnya seperti kanker-kanker pada kelenjar tiroid, perut, dan ampulla (bagian dimana saluran empedu mengalir kedalam usus dua belas jari/duodenum tepat dibelakang perut).
AFAP (attenuated familial adenomatous polyposis) adalah suatu versi yang lebih ringan dari FAP. Anggota-anggota yang terpengaruh mengembangkan lebih sedikit dari 100 polip-polip usus besar. Meskipun demikian, mereka tetap berada pada risiko yang sangat tinggi mengembangkan kanker usus besar pada umur-umur muda. Mereka juga berisiko mempunyai polip-polip lambung dan polip-polip duodenum (usus dua belas jari).
HNPCC (hereditary nonpolyposis colon cancer) adalah suatu sindrom kanker usus besar warisan dimana anggota-anggota keluarga yang dipengaruhinya dapat mengembangkan polip-polip dan kanker-kanker usus besar, biasanya pada usus besar kanan, pada umur tigapuluhan (30) dan empatpuluhan (40).Pasien-pasien HNPCC tertentu juga berisiko mengembangkan kanker kandungan (uterine cancer), kanker perut, kanker indung telur (ovarian cancer), dan kanker-kanker ureters (tabung-tabung yang menghubungkan ginjal-ginjal ke kandung kemih), dan saluran empedu (saluran-saluran yang mengalirkan empedu dari hati ke usus).
MYH polyposis syndrome adalah suatu sindrom kanker usus besar warisan yang akhir-akhir ini ditemukan. Anggota-anggota yang dipengaruhi secara khas mengembangkan 10-100 polip-polip yang terjadi pada sekitar umur empatpuluhan (40), dan berisko tinggi mengembangkan kanker usus.
0 komentar:
Posting Komentar